Kita (pria dan wanita muda belia seumuran mahasiswa) bertemu dalam kepolosan
didalam buskota yang agak berdesakan
sesekali berpandangan walau tak saling kenal
lengkap dengan suara hingar bingar pengamen yang handal
aku (sang pria) berdiri tepat disamping kananmu
dan dia (sang wanita) duduk di deretan salah satu bangku
dalam keadaan bis yg sedang melaju dengan cepatnya
salah satu penumpang telah pada tujuannya
tiba-tiba bis berhenti mendadak
tepat sekali, terjelungkaplah aku dipundakmu dengan sontak
"maaf.. bisnya!!" *sikap
"sengaja kamu yah" *dia bicara dengan sinisnya tepat di depan kedua mata
"engga kok, aku ngga sengaja maaf" *aku dengan sopannya bermaksud menjelaskan.
"jangan ambil kesempatan deh!" *seakan dia tidak rela karna mulutku mencium pundaknya tanpa sengaja.
"yakan bisnya berhenti mendadak!!!!!" *aku dengan sedikit nada naik satu oktaf.
"loh kok jadi nyolot!!!!!!!!!!!!!!!" *dia membalas dasyat.
dengan menyodorkan tangan agar terlancarkan suatu perkenalan,
akupun menurunkan nada bicara sambil berkata : "yaudah maaf".
namun kemudian hening
dia membuang mukanya menuju luar jendela.
awal perkenalan yang suram
aku memutuskan kembali berdiri saja demi melanjutkan perjalanan.
aku semakin penasaran
dan aku berfikir mungkin inipula cara dia membuat aku penasaran
buat apa daritadi coba dia lihat-lihat aku juga
*dengan pedenya aku dengan otakku sendiri saling berbicara.
bis kembali berhenti tepat sekali didepan cafe marrotti
ternyata gadis mempesona telah sampai pada tujuannya
seperti memberikan kode dia melihat ke arahku dan melangkahkan kaki
aku yang penasaran dan akhirnya memutuskan turun mengikuti langkahnya
dia yang tau aku ikuti
semakin mempercepat langkah kaki menuju cafe marrotti
dan...
tiba-tiba berhenti menghampiri
"ngapain kamu ikutin aku??didepan temanku byk menunggu, aku bakal teriak nih!!" *sikap dia yg aduhai galaknya.
"eeejangan, aku org baik, akuu cummaaa ,, // ....... "
sebelum pembicaraanku selesai, dia melangkah lari dan menyodorkan tiket kpd dua penjaga gagah di depan pintu cafe marrotti.
bukan melangkah, tapi lebih tepatnya dia Berlaaarriii.
masuklah dia setelah meberi tiket kepada si dua penjaga yg gagah
dan lagih, untuk yg sekali lagih kali ini, yap dia menoleh dan memberi kode ke arahku
sebelum akhirnya dia lenyap masuk kedalam ruangan pintu utama yg gelap
seakan diberi kode untuk kembali ingin di ikuti, akupun menghampiri pintu cafe marrotti
sialnya, aku di halangi kedua penjaga gagah yg ternyata bau sekali mulutnya
selembar tiket yg aku tak miliki
adalah alasan penghalang aku masuk dan harus mencium aroma bau mulut kedua sang penjaga
karna menuruti rasa penasaranku terhadap seseorang yg mempesona
apaboleh buat aku memutuskan menunggu diluar saja
sebungkus rokok dan kopi hangat disebuah warung kecil
mjd teman setia menunggu dia seusainya kembali memperlihatkan muka.
serambi aku merokok dan minum kopi
tiba-tiba ingat kata kakekku, hal yg paling membosankan adlh menunggu
dan ini sedang aku alami selama 2jam tadi, sendiri, di warung kopi!
"ah kalo jodoh gag akan kemana" aku putuskan untuk bergegas sajalah.
kemudian berdiri melangkahkan kaki
menyalakan kembali sebatang rokok yg terhitung sudah sekian kali
kemudian melangkah dgn pasrahlah seorang laki-laki dengan rokok di tangan kiri (inibaru laki-laki)
perut lapar, itu di depan ternyata ada restaurant
tak usah banyak bicara aku menuju kesana.
setelah menikmati makanan yg telah masuk ke dalam hulu hati
20menit lewat aku berada di dalam restaurant
tempat dudukku tepat kearah menuju pintu
dimana pintu adalah sbg tempat keluar dan masuknya para tamu
disela aku menjepit rokok dengan jari telunjuk dan tengahku
aku hisap kemudian, karna merokok adalah kesempurnaan seusai makan.
dan........
yap, coba lihat itu kearah pintu
ada seseorang yang tadi telah membuat aku menunggu
mjd tamu baru dalam restaurant yg aku kunjungi kira-kira di 23menit yg lalu.
tapi kini ia bersama 2temannya yg terlihat sama-sama lugu dan lucu
terbesit dalam pikiran "kalo jodoh emang gag kmana" *halah.
dia kembali membuat ku menunggu
aku pesan sebuah kopi dan kembali menikmati lagu.
kira-kira ditamabah 20menit aku berhasil menunggu dia makan
seusai makan kemudian dia jalan keluar bersama 2orang teman
dengan langkah kaki yg mungil melangkah keluar menjelajahi karpet alas restaurant
yaa maau gag mau aku ikutin atas dasar penasaran terhadap seseorang yg menawan.
ternyata mereka bertiga berpisah
temannya yang berambut kuning pirang panjang menyebrang
dan temannya yang satu lagi terlihat duluan naik taksi
yap, inilah kesempatan
dia sedang menunggu taksi dan atau tumpangan
lalu aku hampiri dan berdiri ala laki-laki tepat disebelahnya
pandanganku namun kearah jalanan
sengaja tanpa melihat mukanya, aku mulai berkata dengan halusnya:
"ternyata kita jodoh yah"
"oh kamu lagih, ternyata kamu bener-bener niat yah ikutin aku" *dia berkata sambil menoleh kearahku.
"iih peedee,, daritadi gituh aku ngikutin kamu??males skali, aku hbs makan, menurut feeling aku.. kita kayanya jodoh deh, makanya diketemuin lagi disini sambil nunggu taksi!"
*bicara sambil ngeluarin rokok dan nyalain lagi biar diliatnya sangat laki-laki.
"kamu tuh yang pede.. berani-beraninya ngomongin soal jodoh!!!"
*dia berkata dgn muka acuhnya smbil melihat ramainya kendaraan di jalanan.
"kamu itu, galaknya ng'gmesin mnurut aku, gimana kalo kita kenalan ajah?? aku DERRY, kammu?? ..... "
dengan pedenya sambil memegang rokok ditangan kiri, dan menyodorkan tangan sebelah kanan yg sangat butuh menerima balasan genggaman.
"aku engga mau" *dia dengan manjanya.
"aaaaiihh.. maattii aku! nada kamu barusan manja sekali, ngga mauu.. apa ngga maaaauuuu niiihh.. "
*smbil menurunkan kembali tangan kanan yg tidak dijerat, apabolehbuat.
namun tiba-tiba aku melihat dia mengeluarkan uang dari saku dan terpilihlah selembar uang 20ribu
ditulisnya sesuatu di uang itu setelah mengambil pulpen di dalam tas kecilnya
karna arah pandangan selalu melihat jalanan
salah satu taksi lalu di stopkannya
namun ia tidak tumpangi
melainkan berbicara kepada sang supir yg telah berhenti
sambil menundukan kepala di depan jendela, di kasihnya uang 20ribu itu kepada sang supir.
"maaf pak ini ada uang 20ribu buat bapak, anggap aja rejeki. Tapi aku minta maaf gag jadi naik taksinya yah pak!"
*dia dengan sikap anehnya di depanku secara tiba-tiba.
"loh.. kok neng??!!!!"
*supir taksi tua itu dengan muka bingungnya
"iya pak ngga apa-apa!!"*katanya cewe itu dengan segera.
"baiklah neng kalau begini" *kemudian supir beserta taksinya itu bergegas pergi.
aku yang bingung atas sikap anehnya memutuskan untuk melanjukan merokok saja
dan kemudian hanya jarak beberapa menit dia kembali menyetopkan taksi
tapi kini dia melesup masuk dan menumpangi
aku langsung membuang rokok dan menginjaknya.
taksinya belum jalan dan ia membuka jendela lebar-lebar
"hey, kamu yg sibuk dengan rokok sini.. sini.. " *dia bicara dari dalam taksi dan aku menghampiri tetap dlm keadaan berdiri.
aku hanya menyimak karna msh bingung dengan sikapnya tadi, dan ia kembali berbicara:
"kalo emang kamu percaya akan jodoh, baru beberapa menit yang lalu kamu lihat kan aku kasih k supir taksi selembar uang 20ribu??"
"lalu memangnya kenapa?? terus ini kamu mau kemana?? kita kan belum kenalan!!" *aku dengan cemasnya.
"nah, tadi aku udah tulis NAMAKU beserta NOMER TELFONKU di selembar uang 20RIBU ITU, kejar gih sebelum lari semakin jauh taksi itu, KALO EMANG KITA JODOH pasti kamu dapetin nama dan nomer telfon aku di selembar uang 20ribu itu, aku tunggu telfon dari kamu, semoga kita jodoh yaaaa. Dadaaaaaaaaaah.. "
*kemudian dia menutup jendela dan taksi yg ditumpanginya lekas bergegas dari hadapan, hingga kemudian melesat dan menghilang dari jarak pandang.
#Cerita ini gua tulis sendiri meski hrs menyambung hari krna gag cukup sehari, eh tapi ini FIKSI.
(bagi siapa yg nemuin uang 20ribu itu, mungkin itu dialah jodoh lu)
*selamat yaa ((::